Pengertian Dan Ruang Lingkup
Psikologi Agama
A. Pengertian Psikologi
Psikologi
berasal dari perkataan yunani psyce yang artinya jiwa, dan logos yang artinya
ilmu. Jadi secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya (
ilmu jiwa ). Secara umum, psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia atau ilmu yang mempelajari gejala-gejala jiwa manusia.
B. Psikologi Menurut Beberapa Ahli:
Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa bahwa
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
Menurut plato dan Aristoteles Psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari teentang hakekat jiwa serta prosesnya sampai
akhir.
Menurut Clifford T. Morgan Psikologi adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
Menurut H. Sumardi, MSI Psikologi adalah ilmu
yang meneliti dan mempelajari sikap serta tingkah laku manusia sebagai gambaran
dari gejala jiwa yang berada di belakangnya.
Menurut Ricard H. Thouless Psikologi adalah
ilmu tentang tingkah laku pengalaman manusia.
Menurut Jalaluddin Psikologi adalah imu yang
mempalajari gejala jiwa manusia yanng normal, dewasa, dan beradab.
Ilmu Psiskologi
agama adalah suatu bidang disiplin ilmu yg berusaha mengeksplorasi
perasaan dan pengalaman dalam kehidupan seseorang. Penelitian itu didasarkan
atas dua hal yaitu sejauh mana kesadaran beragama dan pengalaman beragama .
Apabila standar itu kita coba terapkan pada seseorang yg secara spesifik
beragama Islam maka akan kita lihat beberapa standar diantaranya Al-Qur’an dan
As-Sunnah dan penjelasan para ulama.
3. Pengertian Agama
Agama sebagai bentuk
keyakinan, memang sulit diukur secara tepat dan rinci. Banyak para ahli yang
berpendapat tentang arti agama, diantaranya :
Menurut Harun Nassution, arti agama berdasarkan
asal kata, yaitu al-din, religi ( relege, religare ) dan agama. Dalam bahasa
semit al-Din berarti undang-undang atau hukum. Dalam bahasa Arab, Agama (
Ad-din ) artinya hukum, ikatan, dan peraturan. Dalam bahasa latin kata religi (
relege ) berarti mengumpulkan dan membaca ;yang kemudian menjadi kata religare
yang berarti mengikat.
Agama adalah ikatan yang harus dipegang dan
dipenuhi manusia.Ikatan adalah kekuatan yang lebih tinggi dari manusia yang
tidak dapat ditangkap keduanya, namun mampu mewarnai kehidupan.
Menurut Harun Nassution, Agama harus mempunyai
4 aspek yaitu : (1). Kekuatan gaib (2). Keyakinan terhadap kekuatan gaib
(3).Respon (4).Paham adanya yang kudus
4. Pengertian Psikologi Agama
Psikologi agama terdiri dari dua
paduan kata, yakni psikologi dan agama.Kedua kata ini mempunyai makna yang
berbeda.Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa manusia
yang normal, dewasa dan beradab.(Jalaluddin, 1979: 77).Sedangkan agama memiliki
sangkut paut dengan kehidupan batin manusia. Menurut Harun Nasution, agama
berasal dari kata Al Din yang berarti undang-undang atau hukum, religi (latin)
atau relegere berarti mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare berarti
mengikat. Dan kata agama terdiri dari tidak, “gama”; pergi yang berarti tetap
ditempat atau diwarisi turun menurun .
5. Ruang Lingkup Psikologi Agama
Berkaitan dengan ruang
lingkup dari psikologi agama, maka ruang kajiannya adalah mencakup kesadaran
agama yang berarti bagian/ segi agama yang hadir dalam pikiran, yang merupakan
aspek mental dari aktivitas agama, dan pengalaman agama berarti unsur perasaan
dalam kesadaran beragama yakni perasaan yang membawa kepada keyakinan yang
dihasilkan oleh tindakan (amaliah) dengan kata lain bahwa psikologi agama
mempelajari kesadaran agama pada seseorang yang pengaruhnya terlihat dalam
kelakuan dan tindakan agama orang itu dalam hidupnya. (Jalaluddin, 2004: 17)
Dalam hal ini psikologi agama
telah dimanfaatkan dalam berbagai ruang kehidupan, misalnya dalam bidang
pendidikan, perusahaan, pengobatan, penyuluhan narapidana di LP dan pada
bidang- bidang lainnya. Sebagai disiplin ilmu yang otonom,
psikologi agama memiliki ruang lingkup pembahasannya tersendiri yangg dibedakan
dari disiplin ilmu yang mempelajari maslah agama lainnya.Pernyataan Robert
Thouless, memusatkan kajiannya pada agama agama yang hidup dalam budaya suatu
kelompok / masyarakat itu sendiri.Kajiannya terpusat pada pemahaman terhadap
perilaku keagamaan dengan menggunakan psikologi.
Menurut Zakiyah Daradjat, ruang lingkup yang
menjadi lapangan kajian psikologi agama mengenai:
Bermacam-macam emosi yang menjalar di luar
kesadaran yang ikut serta dalam kehidupan beragama orang biasa ( umum ). Contoh
: perasaan tenang, pasrah dan menyerah.
Bagaimana perasaan dan pengalaman seseorang
secara individual terhadap Tuhannya. Contohnya: kelegaan batin.
Mempelajari, meneliti dan menganalisis pengaruh
kepercayaan akan adanya hidup sesudah mati/ akhirat pada tiap-tiap orang.
Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan
orang terhadap kepercayaan yang berhubungan dengan surga dan neraka serta dosa
dan pahala yang turut memberi pengaruh terhadap sikap dan tingkah lakunya
dalam kehidupan.
6. Manfaat Psikologi Agama
Diantara kegunaan psikologi agama yaitu sejalan
dengan ruang lingkup kajiannya telah banyak memberi sumbangan dalam memecahkan
persoalan kehidupan manusia kaitannya dengan agama yang dianutnya, perasaan
keagamaan itu dapat mempengaruhi ketentraman batinnya baik konflik itu terjadi
pada diri seseorang hingga ia menjadi lebih taat menjalankan ajaran agamanya
maupun tidak.Psikologi agama dapat di manfaatkan dalam berbagai lapangan
kehidupan seperti dalam bidang pendidikan, psikoterapi dan dalam lapangan lain
dalam kehidupan.
Di bidang industri, psikologi juga dapat
dimanfaatkan. Misalnya, adanya ceramah agama islam guna untuk menyadarkan para
buruh dari perbuatan yang tak terpuji dan merugikan perusahaan.Dalam banyak
kasus, pendekatan psikologi agama, baik langsung maupun tidak langsung dapat
digunakan untuk membangkitkan perasaan dan kesadaran beragama.Selain itu dalam
pendidikan psikologi agama dapat difungsikan pada pembinaan moral dan mental
keagamaan peserta didik.
7. Contoh-Contoh Studi Islam Dengan Pendekatan
Psikologi Agama
Pendekatan psikologi agama dapat di lihat
contohnya dalam studi Islam.Adapun contoh psikologi agama yang digunakan dalam
kajian Islam dan umat Islam dapat dilihat dalam ritual manusia dalam agama yang
diyakininya. diantaranya, tentang perasaan seorang ahli tasawuf terhadap Allah,
yang mana dia merasa Allah selalu hadir dalam hatinya dan dia juga selalu
membiasakan lisannya untuk berzikir kepada Allah yang dilakukannya secara terus
menerus dan secara sadar maka akan melekatlah di dalam hatinya dan akan
menimbulkan ketentraman jiwa.
Seorang muslim yang hatinya selalu merasa
tenang, bahagia, suka menolong orang lain, walaupun kehidupannya sangat
sederhana. Tengah malam ia bangun untuk mengabdi pada Allah dan waktu subuh
sebelum semua orang terbangun, dia telah duduk pula di tikar sholatnya,
sebaliknya ada orang muslim yang cukup kaya dan banyak hartanya, namun hatinya
penuh kegoncangan, tidak pernah merasa puas, di rumah tangganya selalu
bertengkar. Hal ini jelas menunjukkan seberapa besar pengaruh agama dalam
kehidupannya.
No comments:
Post a Comment